Minggu, 15 Desember 2013

Sabtu, 16 November 2013

'if there are many possibilities in the future,
so why you have to quit away ?'

-11/17/2013

Kamis, 01 Agustus 2013

Rumah Cimanggis

Sedikit banyak akan bercerita tentang tugas di semester empat kemarin, di mata kuliah heritage atau arsitektur pusaka (kalo di sistem informasi akademik - new generation sih dikasih namanya itu). Menurut aku mata kuliah ini jadi mata kuliah paling menarik di semester lalu. Singkatnya di mata kuliah ini kita mempelajari mengenai bangunan cagar budaya yang bisa dikategorikan ketika berusia diatas lima puluh tahun. Di kelas ini juga diajarin sama dosen-dosen yang oke banget Ir. Teguh Utomo Atmoko MURP atau akrab disapa pak Tiu, Dr Kemas Ridwan Kurniawan ST., M.Sc. atau pak Kemas, dan yang paling oke pak Han Awal Dipl,-Ing , sesuatu banget sih bisa diajar langsung sama beliau :)

Dalam rangka menyelesaikan mata kuliah ini kita diberi tugas akhir untuk mengambil salah satu bangunan yang berusia diatas lima puluh tahun yang dapat di kategorikan sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB) jadi kita semacam mengajukan usulan bangunan cagar budaya dan pemanfaatannya. Bingung ya serunya dimana? hha tenang, tenang... tulisan ini tidak dirancang untuk membahas secara terlalu serius kok ...

Awal engga tau banget nih mau ambil bangunan apa buat tugas akhir kita .. serius-sumpah-deh .. soalnya kalau bisa bangunan yang kita ajukan belum terdaftar dalam bangunan cagar budaya .. nah kan ? nah loh ? gimana ceritanya bisa dapet usulan kalo rumah nya aja belum terdata, tapi tenang kawan ternyata saya menemukannya !!! berawal dari kepo bersama bapak google, tentunya keyword yang dimasukkan sangat variatif , bangunan bersajarah, bangunan tua, bangunan bersejarah depok (ceritanya mau cari di daerah depok, setelah tanya-tanya kesenior kalo di Depok banyak bangunan peninggalan zaman Belanda), bangunan belanda, gereja belanda, dan lain lain nya yang semakin random hha ...

and saya menemukannya ..
Rumah Cimanggis

hmm... seumur-umur dari gw lahir dan selalu besemayam di Depok, belom pernah denger nih .. itu rumah yang mana ya, info yang gw awal dapet ini bermula dari seseorang (blogger lain, yang maaf saya lupa nama blognya apa) yang napak tilas (napak tilas tuh semacam perjalan menyusuri masa lalu cailah *jangan percaya sih karangan gw doank ini artinya hha) berdasarkan buku yang tulis oleh Adolf Heuken yang berjudul Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta. Tentunya kepo dan terus mengkepo karna semakin penasaran, rumah ini berlokasi di Jl. Raya Bogor km 34 Komplek RRI RT 001/01 Cimanggis, Depok, dan setelah membaca sejumlah blog lain yang entah isinya sangat variatif *read:curhat pribadi* dan mencoba memvisualisasikannya dalam otak, 'nah gw tau nih lokasi persisnya dimana, tapi emang ada ya rumah yang gini yang kaya gini di daerah situ' sebelumnya gw udah pernah kok jalan kesitu beberapa sama temen gw tapi ga liat tuh rumahnya, konon rumah nya tergolong besar dan punya atap limas yang kalah besar dan tinggi. Rumah ini juga berperan dalam pembukaan hutan antara Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor), yang kita tahu kemudian sebagai jalan raya bogor. Info awal yang gw tau selain lokasi, jadi bangunan ini sekarang dimiliki oleh kantor RRI (Radio Republik Indoensia) setelah kemerdekaan Indonesia yang tentunya sebelumnya dimiliki oleh seseorang, seorang janda dari gubernur jendral VOC 1761-1775 yang bernama Albertus van der Parra. Secara informasi yang di dapat di dunia maya, yang terkadang dipertanyakan keabsahannya, bangunan ini memang terdaftar sebagai salah satu bangunan cagar budaya namun baru sekedar terdaftar, belum ada penggolonggan atau tindak lanjut untuk pemeliharaannya.

Ketika kita presentasi usulan bangunan untuk tugas akhir kita (jadi kita ngajuiin beberapa bangunan yang nanti ditentukan bersama dosen yang nama yang baik untuk jadi pembahasan di tugas akhir kita) bangunan kesatu ..... lewat .... bangaunana kedua ..... lewat ..... bangunan ketiga ..... nah ini nih, kalian yang ini aja *maksudnya rumah Cimanggis* terus gw dan teman-teman gw planga-plongo, 'pak serius pak yang ini ? duh', 'hah', 'masalahnya secara historical emang sih kayanya seru dicari tau, tapi masalahnya ini juga serem pak' *tentunya percakapan ini tidak terjadi dikelas* kalo kalian boleh google bahkan tempat ini pernah jadi tempat shooting scary job ._. heeeeya fine pak saya cuma mau ngerjain tugas bukan jadi pemburu hantu *lebai hha*. kata dosen gw yang kata temen gw denger karna gw ga denger dia bilang apa, 'abis kalian nunjukin harta kartun sih' *oh-well-oke-thanks-bapak*. Tentunya dengan syarat kita ngecek dulu apa bangunannya masi ada apa engga karna berdasarkan informasi yang ada bangunan ini dibangun tahun 1775-1778 yang artinya umurnya sudah mencapai 300 tahun apa ?  Apa?  APA??? iya 300 ga kepikirankan, jangan-jangan bangunan ini udah ga ada, udah roboh, udah jadi rumah lain, udah tinggal puing-puing, soalnya foto terakhir yang kita dapet dari internet juga tahun 2011 yang sekarang udah 2013 siapa yang tau apa yang terjadi.

Dimulai perjalan gw bersama gadisha (sebagai surveyor pertama yang mencari tahu kebedaraanya) langsung abis bubar kelas langsung jalan ... and well masih adaaaa

Foto dari halaman belakang (berhubung di depan banyak banget pohon jadi kurang keliatan bentuk rumahnya)

Bagian dalam rumah (karna atap rumah tinggal sepertiga bagian, jadi tumbuhlah bermacam-macam vegetasi, yang mendukung kerusakan bagunan. Atap rumahnya sendiri roboh ketika terjadi gempa pada tahun 2011)

Ukiran pada pintu ke halaman belakang. (Seharunya bentuk ukiran ini simetris sepeti pintu lainnya pada bangunan ini, namun sepertinya terjadi permasalahan dalam perngerjaannya sehingga ada bagian yang tak sama *kanan atas dgn kiri atas*)

gorgeous, isnt it ? :)

Secara ga langsung gw merasa terpukau dan sekaligus sedih, halooo ini bersejerah loh ya... punya nilai-nilai tangible dan intangible yang ga bisa tergantikan kalo hilang dan bisa dilihat sendiri kondisinya. Di satu sisi emang terhilat sangat bersejarah, antik, dan sebagainya... tapi coba lihat ia dalam masa kejayaannya.. hmm what r u see? what r u see?

Ehm, oke jaga emosi ahaha ... oh ya tentunya sebelum kita kesini, ya ngurus surat izin survey di TU , trus izin ke orang RRI nya, hmm maaf ya pak saya lupa nama bapak ._. kebetulan memang sebelum masuk kawasan komplek RRI sendiri kita akan melewati padang rumput hijau luas bak permadani bersamaan dengan diterpanya angin yang bertiup sepoi-sepoi *read: lapangan penuh tiang pemacar radio, ya... jadi emang ga pohon besar hha* disina juga ada kantor RRI yang bukan kantor, kantor, kantor pemancar radio -.-?*ah bingung. setalah kita minta izin kita ditemanin sama nenek *ah maaf lagi saya lupa namanya* nenek ini tinggal di rumah sederhana menghadap halaman belakang rumah Cimanggis ini juga, kebetulan beliau sempat tinggal di rumah itu. Memang setelah kemerdekaan indonesia dan menjadi milik RRI rumah ini menjadi rumah tinggal sejumlah keluarga pegawai RRI yang berganti-ganti penghuni hingga tahun 2000. Kegiatan ini berdampak pada penambahan-penambahan bentuk rumah *cukup signifikan* untuk mendukung rumah itu sebagai tempat tinggal. *caaa caaaa sadar woy katanya ga mau serius" amat =.=?? | hha maaf biar keluar ilmunya lah, sekalian* Tapi setelah adanya komplek RRI sebagai fasilitas tempat tinggal untuk pegawai, rumah ini tidak digunakan kembali.

Singkat cerita kita kepo-kepo lucu ke neneknya ... kata neneknya rumah ini menag sering jadi tempat syuting film film horror ._. *alamak* bahkan yang lucunya kebanyakan adalah stasiun tv dari luar *well tau kan, luar negeri singapur malaysia and so on*, setelah menjelaskan siapa kita, dari mana kita, nenek ini juga bilang sempet ada mahasiswa dari Belanda yang datang kerumah ini dalam rangka menyelesaikan kuliah *mungkin sedang mengerjakan skripsi atau semacamnya* katanya dulu kakeknya sempat tinggal disini *wow*. Ada juga neneknya cerita waktu itu ada yang dateng ngambil gambar ehm foto maksudnya, tapi ga bilang neneknya, walhasil fotonya ada plus plus nya *if know what i mean* hha alamat parno duluan sebelum ngambil gambar .. 'nek tapi kita gapapakan ambil gamabar?' | 'gapapa kok kan udah bilang nenek, kalo yang disini *please 'disini' pake tanda kutip guys* udah kenal sama nenek' | 'oh .. iya nek ... masuk boleh?' | 'boleh kok tapi hati-hati ya atapnya udah roboh takutnya nanti kenapa-kenapa' | *palm face, nengok keatas, oke ada genteng ngegantung di ujung rangka atap yang udah patah*. Trus gw kepo juga nih tentang bunker yang konon ada di rumah itu *biasa boleh kepo internet tp guys ga boleh gampang percaya ya* usut punya usut kata nenek nya emang ada bunker *oh iya lupa bilang bunker itu ruang bawah tanah ya semacamnya* nenek sih ga pernah masuk ga tau juga apa isinya, tapi katanya bunker dari rumah cimanggis ini berujung di tanah, yang mana sekarang udah jadi perusahan yanmar, kemungkin besar memang sudah tak bisa di telusuri akibat adanya pembangung industri sepanjang raya bogor yang memungkin kerusakan bunker itu sendiri. Ih seru abis kalo masi bisa dilewatin, mungkin dulu bunkernya dipakai untuk jalur melarikan diri ketika perang ya ??

begitulah kunjungan pertama kita ...

Tentunya selanjutnya kita mencari data-data, mulai data fisik non fisik sejarah dll dst dsb, foto sana foto sini, ngukur *hhe ga sih cuma ditaksir aja* ya kali berasa rumahnya kecil. Gw sendiri kebanyakan nyari tentang sejarahnya. well kepo orang yang udah ga ada orang belanda jaman baheula malem-malem, bikin bulu kuduk gw merinding =.= please ngeliat foto yang diambil waktu hari pertama pas bikin slide presentasi aja udah bisa bikin imajenasi otak gw terlalu kreatif. Oh iya jujur aja nyari data hal-hal sejarah semacam ini di indonesia sangat susah, apa lagi yang literatur, jadi kebanyakan data memang diambil melalui media dunia maya .. sejauh yang gw tau buku yang ngebahas rumah ini yang buku yang udah gw pernah bilang tadi Adolf Heuken, Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta itu pun cuma dua halaman.

Jujur aja nyari data tentang sejarha pemilik itu biki gw berasa detektif yang sedang memecahkan kasus *hasik* jadi ternyata pemilik rumah ini bernama Adriana Johanna bake janda dari Petrus Albetus van der Parra (salah satu gubernur jendral VOC), konon katanya wanita in memang kaya raya. Adriana sendiri merupakan seseorang keturunan Belanda yang lahir di Ambon, sebelumnya ia menikah dengan Anthonji Guldenarm seorang VOC commander, namun pada pernikahan ini ia tidak memiliki seorang anak. Setelah kematian dari ayahnya Adriana dan Anthonji berpindah ke batavia (1743), namun pada 2 Februari 1743 Anthonji meninggal di Batavia. Kemudian tanggal 11 Juni 1743 ia menikah dengan Petrus Albertus van der Parra *yg ternyata ini juga pernikahan kedua bagi van der Parra, gosip abis*. Setelah kematian van der Parra 1775, rumah Cimanggis dibangun oleh David J. Smith. Berdasarkan hasil telaah gw pembangunan rumah cimanggis memang karna kepergian dari suaminya, berdasarkan data yg gw sendiri blm validasi lagi, sebelumnya mereka di tinggal di Welverden *kalo ga salah eja* salah satu nama kota di Batavia, di sebuah rumah yang memang entah mengapa secara bergantian pemiliknya mengikuti guberner VOC yang juga ikut berganti. David Smith sendiri masih memiliki hubungan darah dengan Adriana, jadi mereka adalah sepupu yang mana memiliki kakek yang sama dari nenek yang berbeda *coba di telaah aja ya ahaha*. Pada pernikahan kedua ini ia memiliki seorang anak bernama Peter Albertus van der Parra de jonge (yang lahir di tahun 1760). Pada 18 Februarui 1787 Adriana meninggal dunia, yang kemudian rumah cimanggis ini diwariskan kedapa Smith.

Sebenernya udah nyoba banget nyari foto dari Adriana Johanna Bake tapi sayang ga dapet, ini aja udah bersyukur bisa tau nama istrinya van der Parra yang dimaksud di buku siapa. Agak kaget ternyata data mereka (profil singkat) banyak gw temukan di situs online tentang pohon keluarga *its a good idea huh?* boleh cerita, di salah satu situs semacam.. ada penggolongan gitu, jadi kalo Adriana sendiri, memiliki keluarga yang tersebar di seluruh dunia, lintas negara ????

Kembali bercerita tentang rumah Cimanggis kita menemukan foto di tahun 1930 dari situs yang direkomendasikan dosen gw.

Tentu aja keywordnya pake bahasa belanda 'Landhuis Tjimanggis bij Buitenzorg' *yasik gw bisa ngomong belanda*

Lonceng (kurang ngerti juga sih fungsi loncengnya apa dan lokasinya di sebelah mana rumahnya,
soalnya sekarang udah ga ada)

 Jalan menuju rumah Cimanggis

 Bagian depan rumah Cimanggis
 
Serambi Depan (cirinya tuh ada pilar kembar)

 
 Aula indoor pertama

Jalan masuk di dalam rumah 

oh iya nama situsnya kitlv.pictura-dp.nl recommended :) kalo mau cari gambar-gambar zaman dahulu, mungkin karena sejarah Belanda ada juga yang di tanah Indonesia jadi ada dokumentasi tentang rumah ini.

Oh iya ini ada link hasil laporan kelompok gw, maaf sebelumnya tidak ada daftar pustakanya =.= *jadi merasa bersalah buat orang-orang yang datanya diolah kembali* maaf dan terima kasih :))


ada foto-foto yang lengkap sih di situ dan hasil pemikiran kita sekelompok, semoga bermanfaat :)

dank u
bye alle
....
...
..
.

Minggu, 28 Juli 2013

just words, not more

"Terkadang saya bangun atau tak bisa tidur
karna ada rasa untuk menyatakan,
menyatakan gelombang magnetik penuh cita dan cinta
dalam genggam-genggam kenyataan"

Sabtu, 20 Juli 2013

kadang

dalam cerita ini banyak orang yang suka tak peduli

kadang kehidupan tidak adil, bagi mereka yang lebih sering mempertanyakan hal apa yang mereka dapat, bukan apa yang mereka berikan

kadang kehidupan menjadi pahit, pbagi mereka yang tak berterima kasih, beranggapan bahwa hidupnya selalu 'kurang'

kadang manusia tak sadar, atas perbuatan mereka? ingat? pribahasa bagaimana ditanam begitulah dituai

kadang kehidupan terlihat begitu bergelombang? hei? bukankah pasang surut itu akan menyenangkan dibanding tenang mengahayutkan?

kadang manusia sudah terlalu banyak banyak bertanya?
tapi apa yang mereka sudah lakukan?

Rabu, 17 Juli 2013

Elvis Costello - She

 She
 May be the face I can't forget.
 A trace of pleasure or regret
 May be my treasure or the price I have to pay.
 She may be the song that summer sings.
 May be the chill that autumn brings.
 May be a hundred different things
 Within the measure of a day.

 She
 May be the beauty or the beast.
 May be the famine or the feast.
 May turn each day into a heaven or a hell.
 She may be the mirror of my dreams.
 A smile reflected in a stream
 She may not be what she may seem
 Inside her shell

 She who always seems so happy in a crowd.
 Whose eyes can be so private and so proud
 No one's allowed to see them when they cry.
 She may be the love that cannot hope to last
 May come to me from shadows of the past.
 That I remember till the day I die

 She
 May be the reason I survive
 The why and wherefore I'm alive
 The one I'll care for through the rough and rainy years
 Me I'll take her laughter and her tears
 And make them all my souvenirs
 For where she goes I've got to be
 The meaning of my life is

 She, she, she



[ From: http://www.elyrics.net ]



one of notting hill original soundtrack :)
old song, but I love it .. deep lyrics huh?

20

kalo kata bokap, jangan, kenalan aja dulu .. kalo kenal boleh .. kenalannya super ..

kamu juga jangan 'a' , ya .......

....... tau baik buruk nya ......

bla

bla

bla

kalo udah mantep baru

kalo masi yang tahap perjuangan, ya jangan... nanti ngeganggu








'emang kalo udah 20... terus kenapa?'

Senin, 01 April 2013

semangat cha !

'sometimes when u are feeling that u wanna quit it means u have give up like there r no solution'



jangan kau suka memberatkan diri
karna sejujurnya semua cobaan ada jalan
semua cobaan pasti diberikan
karna dapat dilalui seseorang
semua akan lebih mudah
tergantung prespektif mana yang kau gunakan
karna sejujurnya hidup ini pilihan
pilihan bagaimana kau menyikapinya
bagaimana kau nyikapnya dengan cara yang baik
karna kebaikan sekecil apapun
akan membuahkan kebaikan yang kau tanam
hidup kadang di atas kadang di bawah
semata-mata agar kau belajar

Jumat, 29 Maret 2013

akhirnya~

haaaai kali ini gw lagi mood ngeblog hhe , sebenernya cerita-cerita aja, ya .. bukan cerita yg penting sih ...


jadi, kan gw kangen banget nih cerita, udah berbulan bulan ga pernah lagi. jadi agak nekat sih berangkat sendiri aja, sebenernya bisa aja lintang atau esther tapi agak ga enak sih ntar kalo gw sibuk sendiri atau mereka emang lagi sibuk sekarang... abis tiba-tiba pengen banget, daripada ga jadi-jadi, mending jadiin sekalian walaupun sendiri..

well. pengen tau ya? gw ngapain ? hahaha .. say it, berenang :p iya udah lama banget semenjak masuk kuliah gw berplanning tiap weekend mesti renang, cuma jadi niat doank sih akhirnya .. tapi mumpung ini golden weekend , walau sebenrnya di kamus mahasiswa arsitektur ga ada yang namanya weekend. tapi kita ga boleh rugi . ada luang dikit, ayo lakukan ! semangat level maksimal

alih alih kangen , dan nyokap tau gw bakal renang sendirian tadinya di suruh besok aja perginya , tapi gw ga mau soalnya sebenernya emang ada tugas yg minta dikerjain plus baca-bacaan yang menunggu ..

semua perlengkapan udah di absen , terus berangkat deh dengan sweater kebanggan , sweater arsitektur ui 2011 hho.. mari kita tunaikan ibadah ini *eh

berhubung sendiri ya cari yang deket aja sih, di laguna, kolam renang di daerah radar auri, deket SMP gw dulu ... pas masuk, sip lah, ga rame-rame banget, ga banyak anak-anak SD (biasanya jadi tempat latihan renang rutin dari SD sekitar soalnya) tapi pas gw perhatiin lagi ... kok jumlah cwonya lebih banyak ya ._. apa perasaan doank .. ya udah lah ya peduli siapa, saya cuma mau renang, ga lain .. abis ganti baju , ambil kaca mata renang kan nih , eh ada yang patah, tau ga bagian penghubung antara kacamata renang yg di bagian hidung itu? nah iya yg itu , patah nya pas gw udah nyemplung lagi. inget masi ada cadangan nya di tas, gw naik lagi kan, 2 dari 3 cadangan yg ada patah semua -___- ah please apakah ini pertanda tak baik kalo renang sendirian *betesendiri* padahal udah kepengen banget rasanya bolak-balik renang kesana-kemari.. jangan bingung kenapa gw panik sendiri cuma gara-gara kacamata renang, maklum gw ga bias banget renang tanpa kamacamata renang -__- I'll be so blind under the water.. harapan terakhir akhirnya gw pasang, well lets see? ok this one was worked out, yes akhirnya berenangg ~~ tapi apa daya kacamata renang gw ngambek, mungkin karena udah jarang di pake, pas gw renang beberapa meter dan ia patah lagi .. oh please my last hope was just gone so easily.. dan gw merasa bapak-bapak depan gw ngeliatin ._.a malu sendiri, hopeless sendiri batal sudah rencanaku but then I got an idea ! tau ga karet gelang? iya karet kuning yang biasa buat nandain gado-gado pedes hha .. ya tapi gw bisa dapet karet gelang dimana ... yaaaaah. akhirnya gw coba bertanya sama mba-mba yg jualan makan di pinggir kolam ..

gw: "mba mba"."mba ?"."mba mba" *ok salah banget mbaknya lg make headset *duh maklum ya, sendiri sih jadi ciut nyalinya -.-'
gw: "bu bu .. !"
si ibu nengok (penjual lainnya)
gw: "bu, punya karet gelang ga?"
ibu: " ada.. bentar ya". ngasih karet gelang. "mau satu apa dua?"
gw: "satu aja .. makasi ya bu"
mulailah gw sibuk iket-iket sana-sini, kepikiran juga 'duh malu bgt dah, diantara kacamata renag gw yg berwarna hitam ini ada kareng gelang kuning menyala -.-' udah renang sendirian ..
x: "mba? kenapa? rusak ya kacamatanya"
gw:"..." *nenggok "eh iya pak patah" ternyata bapak yg tadi ngeliatin gw pas renang yg gw tiba-tiba berhenti gara-gara kacamatanya patah *kembali focus *well gw emang agak gimana gitu kalo ngomong sama stranger.
si bapak:"wah harusnya ..... balabalabala" nunjuk" kacamata renangnya sendiri *ga focus banget gw ngedengernya "apa? spedoo ya?" (merk kenamaan masalah peralatan renang)
gw:"ah bukan pak, spalding" sambil rada nunduk" gimana gitu gw ngomongnya, berusaha sopan
si bapak:"harusnya ... blablablablabala" *well distortion again
gw:" he'eh iya pak" *kembali sibuk sama karet gelang

alih-alih udah kepasang gw langsung renang lagi , yeeeah akhirnya bisa muter-muter kolam renang, menyenangkan hati, mondar-mandir kesana-kemari, peduli amat ama benda kuning di atas idung gw. oh iya sebenrnya bapak yang tadi daripada dibilang bapak sih lebih ke kakek, soalnya keliatan lebih tua dari bokap gw , incase bokap gw juga udah jadi kakek, macem kakek yg jago renang gitu sepertinya *sempet merhatiin juga. dan ternyata bapak itu sepertinya salah satu guru renang di laguna, soalnya gw ngeliat dia jalan dan ngobrol bareng sama guru renang yg udah gw afal mukanya karena dari SD emang suka renang disitu ,, yaah tau gitu gw ngobrol deh -.-' kirain siapa, sapa tau dapet job asisten, dan 1 dari 100 mimpi yg gw buat waktu OKK bisa gw coret

ternyata berenang sendiri membuat gw lebih hyperactive di kolam renang, sebenernya lebih karena gw kurang nyaman berenang sendiri, dan ga tau kenapa gw ngerasa gw diperhatiin orang, apa gw kepedean ? ._.a akibat keaktifan gw, gw kayanya udah mondar mandir sejauh 150m *lebai *berenangnya juga berhenti-henti sih , secara panjang kolam renang juga ga nyampe 50m.. pas lagi enak-enaknya ngambil track panjang, sekitar 35m ada kali tuh, tetiba gw ngerasa kesenggol orang dari samping, ya udin sapa peduli, namanya juga kolam renang umum ga aneh kalo ada yang tabrakan secara lumayan ramai *keep swimming ca* sambil bererenag gw perhatiin itu sebenernya siapa yg nyenggol, oke anak muda, yg sepertinya jago renang.. pas udah nyampe ujung dan berhenti, gw istirahat dulu tarik nafas .. berhubung gw sendiri jadi bisa larak-lirik orang disebelah gw, ciut sendiri nyalinya karna sendirian, gw cuma ngeliat kedepan dan kebawah -.-

x:" neng neng"
gw: "..." 'ada yg manggil?'
x:" neng neng"
gw: "..." *nengok*ngeliat dengan tatapan berbicara 'manggil? kenapa deh?'
x: "bareng yuk, sampe sana" *nunjuk pake dagu kearah ujung kolam yg tracknya paling jauh
gw:"..." *senyum kecil, nagsih nanda boleh 'ya ilah ditantangin lagi -_-'
x , gw: "..." *diem, gw renang duluan ..
terus dia nyusul dari belakang 'nah kan, iya lah kesusul dia cowok, potongan macem akmil gitu lagi -_- ya kali gw bisa nyusul'

nyampe ujung satunya . 1 lap .
x, gw: "..." diem pada tarik nafas dulu
x: "yuk kesana lagi"
gw:"..." ngangguk aja, senyum dikit. 'aje gile diajak renang ampe ujung lagi' ya enak sih ada temen 'berenang' beneran berenang sampe ujung.

nyampe,
x naik keatas, gw berusaha naik mau duduk dipinggir eh malah nyemplung lagi *nyoba naik ga pake tangga* aaaah malu -////-' banget
x: "kenapa? udah cape ya?"
gw: ".. engga.." *geleng" kecil , ah ga ngerti sikut gw lemes ga bisa nahan berat badan sendiri, dimana kenyataannya gw kurus :|

berenag lagi, nyampe ujung satunya. 2 lap .
istirahat, tarik nafas.
x: "dek yuk lagi"
gw: "oh iya" udah ga bisa nolak, ga ngerti *ga mau ngalah juga hha payah emang gw*

nyampe ujung satu nya.
'haa cape juga ini ._. doh'
x dan xx (rombongan dia juga kayanya) bercakap-cakap. initnya ngomongin mau pulang kapan, dia bilang ntar..
x: " ................., iya nih mbanya ngajakin saya balapan" *gw nengok dia ngeliat gw
gw: "ya ga mungkin kebalap juga sih", 'yang ngajak duluan sapa juga deh, ga mungkin ngebalap juga'
x: "engga kok pelan-pelan aja renangnya.............."
gw: 'nah kan pelan aja begitu apa lagi ngebut -.-''
x: "........ yuk dek kesana lagi ............"
gw: "..." nganguk 'whaaat lagi nih ? ciyus nih ? amplop blm puas juga'
x: "............ duluan dek"
-_____________-' yuk deh duluan, yuk deh

nyampe ujung satunya. 3 lap .
'eh seriusan nih mau diajak bolak-balik ampe berapa lap -.-'
gabisa berkutik, gabisa menghindar, gatau mau bilang apa
'eh sorry dipanggil' dipanggil sapaa secara berangkat sendiri
'udah ya mau pulang' aaah ga mau baru bentar berenagnya *read: 1 jam* masa mesti balik :/
'udah ya cape' ga mau bilang, sorry gengsi gw lg tinggi
xxx (temen lainnya): blalalalalabla .. iya dah yang jago renang sereeem .."
x: "balabalabala" *ga kedengeran*
x: "dek"
gw: "..." *nengok tatapan berbicara 'ya?'
x: "berenangnya, kakinya terlalu lebar, dikecilin, yang penting tendangannya kuat"
gw: "oh iya" dapet advise hmm jadi kangen latihan jaman sma, jarang" ada yg ingetin gw
x: "kesana lagi yuk?"
gw: "eh seriusan lagi?" *suara nada rendah
x: "*terkekeh* kenapa? cape ya? iya istirahat dulu bentar"
gw: "..." ah well feeling so trapped -.- *pake kacamata renang

oke lets swim again .. suddenly ada yg nyenggol gw dari bawah, bawah, tau kan kolam renang dalemnya 1,5m, berarti masi mungkin ada bisa renang di bawah gw, well pas gw liat ternyata temen satu rombongannya, sontak langsung berhenti karena tetiba ada yg nyalip dari sana sini.
xxxx: "eh sorry sorry"
gw: "..." tatapan berbicara 'apaan sih?!'
x: "..." senyum-senyum

akhirnya gw kepinggir
mereka bercanda-canda

err bete sendiri, tapi Alhamdulillah akhirnya bisa kepisah. ngeliat jam masi 15 menit lagi sebelom balik .. ya udah deh renang lagi , tetep ga mau rugi .. padahal udah rada males gegara yg tadi.

pas lagi berhenti..
x: "iya minta ajar kakanya tuh, kakanya jago renang.."
gw: "..." nengok senyum kecil , oh bapak-bapak dengan dengan anak yg masi tk sepertinya
bapak x: "iya balabalabala abi ga ikut renang blablabala" *ngomong sama anaknya

lets move ca, mari manfaatkan waktu yg tersisa ..

waktu pulang..

gw ketemu bapak x yg juga ternyata mau pulang sama anaknya.
gw nengok,tatapan, senyum kecil
bapak x:" oh udah mau pulang?"
gw:"iya pak"
bapak x:"cepet amat, sendiri?"
gw:"cengir iya pak sendir aja"
bapak x:"dimana rumahnya?"
gw:"oh di pelni pak"
bapak x:"wah deket donk ya"
gw:" iya, duluan pak"
bapak x:"oh iya hati-hati ya"

apa yang jadi pertanyaan gw adalah , kenapa ya? kalo cowok mereka gampang banget ngobrol-ngobrol, padahal baru ketemu dan belum kenal?

oh iya si x itu , emang kayanya pergi se rombongan , ga tau lah ya semacam orang" militer, soalnya emang banyak banget cwo berpotongan rambut cepak tadi di laguna. yaaa dia good looking juga sih, tau deh bener apa ga , apa gw salah liat gara-gara mata gw kemasukan air kolam renang? di depok yg deket rumah gw emang ada brimob, kopasus, auri gitu sih jadi ga aneh kalo ketemu orang-orang berpotongan cepak dalam julah banyak.

sorry untuk b.inggris yg berantakan ._. hhe lagi males edit lg soalnya udah panjang
adios
...
..
.

Selasa, 26 Maret 2013

“Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya Tuhan, berat sekali melakukannya…. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam hatiku setiap detik.”

-- Tere liye, novel "Sunset bersama rosie"

tectonic studio PA2

this's the work of my team for project 1 in PA2 called tectonic 1:1
made from meranti wood (borneo wood)
interlock system
not high quality one, because the buget have killed my pocket :p
 
 




me and one of my partner
actually it was 3 of us 

the report

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


 
 
 


 

Jumat, 04 Januari 2013

Teras Kota

Bangun tinggi bergaya romawi kuno, dilantai tingkat duanya biasa ku terduduk disana, melukiskan teras kota. Tepat ditengah terdapat pohon tua, ukurannya besar, melampaui rumah-rumah bertingkat dua. Dulu warna daunnya hijau, ketika pohon itu masih kecil. Sekarang warna daunnya kuning kecoklatan, menutupi ranting-ranting tua, bergerak tertiup angin - memantulkan warna keemasan. Dibawahnya paving-paving tua berukuran besar tersusun luas, beberapa puing bertebaran tak merata, air setinggi mata kaki menutupi teras kota. Airnya jernih, ikan koi berwarna merah dan putih meliuk-liukkan badannya. Disebelah kanan terdapat dua bukit tinggi, warnanya hijau, tertutup permadani, di puncak yang kekuningan terlihat bunga-bunga liar bermekaran. Tepat diatasnya matahari sunset kemerahan mulai bergerak turun, meninggalkan semburat warna senja di langit. Berubah - kuning - jingga - merah - biru sampai menyentuh puncak tebing di sebelah kiri, membagi dua pandang samudra. Teras kota yang tak terlihat ujungnya, menyambung ke samudra.




*sedikit menggambarkan mimpi gw malam ini
*merasa untuk kesekian kalinya ada ditempat yang sama